Rabu, 04 Juni 2014

Ngebolang Bersama Kawan |seputar Sidoarjo|




Menunggu bus Harapan Jaya rasanya seperti menunggu Harapan Palsu, hampr frustasi,   1 jam di pinggir jalan  di depan gapura Vihara saya baru disamperin satu bus.


Dalam 30  menit saya sampai di perempatan Krian. Sesuai pesan kawan,  saya berhenti di situ,  turun bus lalu celingukan sana –sini mencari mahluk yang bernama Fitro. Ya namanya Fitro Bagus Firmansyah… ternyata dia ada di seberang jalan. Sambil melambaikan tangannya dia memanggil-manggil saya. Benar ternyata dia anaknya mungil item manis … sesuai dengan yang saya bayangkan. Dia menyeberang menjemput saya lalu dibawanya saya menuju "honda beat" merahnya. Aku pun memboncengnya, lumayan ngebut dan hanya saya yang dikasih pakai helm. Katanya di sini tidak masalah dengan polisi kalau kita tidak pakai helm… wh wah wah… lha kalau ada apa –apa gimana nih?


Lima belas menit kami sampai rumahnya. Disambut ibunya, lalu bapaknya dan ponakannya yan g kemarin kecelakaan.  Ya kami beramah tamah sebentar, lalu saya dan Fitro leyeh-leyeh di sofa ruang tamu. Rumah Fitro sederhana tetapi saya merasa nyaman di sini… sementara kami ngobrol sana sini, tiba-tiba kakak perempuan Fitro menghidangkan makan siang buat kami. Wah saya jadi gak enak perasaan nih rasanya merepotkan. Padahal rencana saya akan keluar ajak Fitro makan di luar. Tapi ya sudahlah demi menghormati keluarga kami makan siang di rumah. Masakan kakaknya enak sekali. Kalau gak salah ikan di bumbu kare gitu… Setelah makan kami siap berpetualang. Kami berboncengan menuju lereng gunung Welirang.


Kami masuk ke suatu taman wisata yang ada pemandiannya, Taman Wisata Ubalan namanya.    Fitro mengajak aku ke suatu warung makan yang ternyata milik salah satu kakak perempuannya. Jadi beruntung kami masuk tempat itu tanpa membayar karcis, makan baso pun gratis... heheheh..... Stengah jam di sana sambil ngobrol-ngobrol dan minum kopi, kami lalu meninggalkan tempat itu untuk menuju area wisata Pacet.

Pacet terletak ±600 meter dari permukaan laut. Hal tersebut menempatkan Pacet sebagai daerah wisata yang perlu diperhitungkan di Jawa Timur. Pemandian air panas, kolam renang, dan arung jeram dapat ditemukan di daerah ini. Air terjun dan wana wisata merupakan pilihan lain bagi penikmat panorama alam yang sejuk dan bebas polusi.
Di lokasi wisata ini pernah terjadi banjir bandang pada Rabu 11 Desember 2002 petang hari Dilaporkan 31 orang tewas tertimbun dan terseret tanah longsor. Korban kebanyakan anak-anak berumur empat hingga sepuluh tahun yang saat itu sedang mandi di air panas.


  Setelah melewati loket (kali ini kami membayarlah) kami dihadapkan kolam yang sangat besar, aku pikir itu adalah kolam hangatnya. Ternyata bukan. Kolam hangatnya ada di bagian agak turun ke bawah sedikit, di sana terdapat 3 kolam dengan suhu yang berbeda. Kami menuju loker untuk menyimpan pakaian dan tas kami. Lalu kami menuju kolam hangat. Kami berendam. Banyak orang di sini. Mungkin ada 20 orang dalam kolam sekecil ini. Kami berpindah-pindah kolam juga mencoba kolam yang dingin dan bukan dingin lagi tetapi siap serasa membeku… lalu kami pun kembali ke kolam hangat untuk menetralkan suhu badan kami. Selanjutnya kami berbilas dan siap jalan lagi.

Ya memang karena ini adalah daerah “kekuasaanya” Fitro tahu lah jalan-jalan yang menyenangkan dan menunjukkan pemandangan yang indah…. He so nice person, he explained all the places that wee through. Kami sesekali foto-foto di pinggir jalan dengan pemandangan gunung Penanggungan dan gunung Welirang. Sangat indah di sore hari.


Kami kembali ke rumah Fitro sehabis maghrib. Kakaknya lagi-lagi menyediakan nasi goreng. Setelah makan malam Ibunya menyediakan kasur buat kami tidur di ruang tamu. Saya  sangat malu karena tidur saya “ngorok” tapi apa boleh buat memangharus tidur di situ.

Paginya kami bangun pagi pagi sekali karena saya harus pulang ke Jogja sekalian bonceng Fitro berangkat kerja. Itupun kami disediakan sarapan dulu oleh kakaknya. Kali ini Sup, wah jadi kenyang sebelum pulang. Makasih ya mbak….. dan sayapun pamitan pada orang tua dan saudara-saudara Fitro....


                              "terimakasih saya sudah dianggap saudara"

1 komentar: