Rabu, 23 Januari 2013

SEGA GURIH SEKATEN




Dalam prosesi upacara Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW (SEKATEN) adalah mengumandangkan Gamelan Sekaten lalu diselingi dengan dakwah-dakwah mengenai Islam, ini semacam mengenang tradisi Para Wali ketika menyiarkan agama Islam di Jawa. Setiap "Miyos Gangsa" atau turunnya gamelan Sekaten ada kuliner khusus yang disajikan kepada para penglaras gamelan. Sega Gurih, sega adalah bahasa Jawa dari nasi dan gurih adalah rasa gurih. Nasi Gurih ini melalui proses memasak dengan rempah dan santan kelapa sehingga bersasa gurih. Sega Gurih disajikan dengan Telur Opor, potongan Telur Dadar, suwiran Opor Ayam, Areh (kuah santan kelapa kental), Sambal Kerecek lalu di taburi Kedelai Hitam, Kedelai putih, Kacang Tanah Goreng, Bubuk Kedelai, irisan kubis, Kemangi, Mentimun, Rese (udang kering goreng) dan Rambak kulit Sapi atau bisa di ganti Emping melinjo, Peyek teri lalu sambal goreng.... Sega Gurih ini merupakan simbol dari Keberkahan dan Kemakmuran. Sejak lahir di dunia ini, Semesta telah menyediakan kelimpahan untuk kehidupan manusia, tinggal manusianya bisa mengelola dengan baik atau tidak. Sega Gurih juga dipercaya memberikan berkat kesehatan dan awet muda bagi siapa saja yang menyantapnya saat datang di arena gamelan Sekaten. adanya Sega Gurih Sekaten ini hanyalah sepekan dalam setahun, selama Gamelan diturunkan untuk diperdengarkan sampai gamelan dibawa kembali masuk Keraton.









1 komentar:

  1. sangat lokal, citarasa unik, sangat direkomendasikan. thanks mas uki :)

    BalasHapus