Rabu, 04 Juli 2012

Dhi Hyang menjadi DIENG





Dhi berarti gunung dan Hyang berarti para Dewa. Adalah sebuah dataran tinggi yang dikelilingi gunung-gunung dan terkenal dengan nama Dieng Plateau. Karena itu masyarakat Dieng menyebutnya tanah suci tempat tinggal para dewa dan dewi. Riwayat ini dibuktikan dengan ditemukannya banyak situs candi di sana. Saya sangat beruntung punya kesempatan bertemu Mas Muji, seorang spiritualis yang juga seorang dalang (malam itu mendalang di Dieng Culture Festival). Beliau bercerita kalau di wilayah Dieng ini sebetulnya secara keseluruhan ada 400 buah candi. Sembilan candi yang baru ditemukan dan hanya beberapa candi saja yang sudah komplit dipasangkan. Ada satu pusat candi yang besarnya separonya candi Borobudur begitu kata mas Muji saat dia meditasi dan dibawa penglihatannya ke Dieng di masa lalu. Komplek candi di Dieng ini tersebar lokasinya ke tiga tempat yaitu komplek candi Arjuna, komplek candi Gatotkaca dan komplek candi Bima.




Saat Dieng Culture Festival usai saya sengaja menambah satu malam tinggal di sana. Tujuan saya adalah ingin sedikit menikmati suasana Dieng dengan lebih tenang. Dua hari sebelumnya Dieng sangat ramai dan sibuk sekali. 

Pagi hari mas Kabul (penghuni rumah yang kami tinggali) mengajak Ithonk dan saya ke ladang untuk menanam kentang. Kami mengikuti mas Kabul dan Ayahnya mendorong geobak berisi bibit kentang yang akan ditanam. Sampai lereng bukit kami berhenti dan mereka menurunkan kentang di sisi pupuk kandang yang akan dibawa ke atas bukit. Ladang mereka ada di atas bukit. Namun saya sangat tercengang... karena ketika melihat ke atas terlihat sebuah candi. Saya menaiki tangga semen yang sudah dibuat menuju pintu pelataran candi. Saya masuk Candi Dwarawati.








Seperti candi candi yang lain di Dieng, Candi ini sebetulnya suatu komplek dengan candi lain seperti candi Pandu, Candi Margasari dan Candi Abiyasa. Ketiga Candi yang lain tidak utuh lagi. Candi Dwarawati akhirnya berdiri sendiri. Pada tiap sisi dinding candi ini terdapat relung relung yang seharusnya berisi patung Agastya, Dewi Durga dan  Ganesha. Candi Dwarawati nasibnya terpencil dari candi-candi lainnya yang berada di bawahnya.




Agak miris memang. Situs- situs Dieng ini semakin terbengkalai karena lokasi situs ini di area lahan pertanian. Situs yang masih tertinggal dan lumayan terpelihara adalah komplek candi Pandawa yang di dalamnya terdapat candi Arjuna dan candi Puntadewa. Luas areanya pun tinggal beberapa meter persegi.


3 komentar:

  1. wow...ikut menanam kentang dan tiba-tiba ketemu candi, fabolous banget!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya "weruh"candi bukan menemukan hahahah

      Hapus
  2. jadi keinget aku belum bikin catatan dari Dieng

    BalasHapus