Judul di atas adalah tema NGAYOGJAZZ tahun 2016 ini.
Ngayogjazz adalah festival musik jazz tahunan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan oleh para seniman dan komunitas musik jazz lokal yogyakarta sejak tahun 2007.
Tema ini terinspirasi dari Pupuh Sinom Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV 'Amemangun Karyenak Tyasing Sasama' bermakna "berbuat untuk menyenangkan hati sesama manusia". Artinya Ngayogjazz 2016 ini diharapkan bisa menebar kebaikan kepada orang lain, membuat bahagia bagi semua yang nonton. Dari panitia juga menjelaskan
'Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama' juga bisa diartikan sebagai membangun karya jazz yang indah untuk membahagiakan sesama manusia. Sesuai dengan temanya, acara Ngayogjazz diharapkan bisa menjadi sebuah oase kesejukan dalam berkehidupan bersama.Tema ini diharapkan bisa menyebarkan semangat untuk berbuat kebaikan dan menyebarkan kebahagiaan kepada semua orang. Bukan cuma bagi penyelenggara yang dalam hal ini panitia dan warga desa setempat, tetapi juga kepada pengisi acara dan penonton yang hadir hingga masyarakat luas.
Tema ini muncul karena peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di negeri kita yang kian memanas dan menyedihkan juga bisa menjadi ancaman keutuhan NKRI. Bukan cuma peristiwa aktualnya aja yang bikin 'panas' hati, dunia media sosial juga jadi wadah untuk saling tuding, nyinyir, bahkan seakan sengaja untuk menciptakan permusuhan yang dipicu oleh pihak-pihak nggak bertanggung jawab. Kita seadar masih punya semboyan negara 'Bhinneka Tunggal Ika', yang bermakna bahwa kita semua berbeda-beda tapi tetap satu jua. Tetap satu jua ini berarti kita hidup berdampingan dan rukun dalam perbedaan yang ada.
Seperti Ngayogjazz sebelum-sebelumnya, acara musik jazz ini tetap diadakan di sebuah padukuhan. Kali ini Padukuhan Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dipilih sebagai tuan rumah Ngayogjazz 2016. Euforia masyarakat padukuhan yang terkenal sebagai sentra industri genteng ini sangat terasa dalam menyambut acara yang akan digelar mulai jam 10.00 WIB ini. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya keterlibatan masyarakat Kwagon dalam menghias padukuhan. Bahkan sebuah workshop artistik yang diinisiasi Ngayogjazz bersama Frog House, sebuah komunitas kebudayaan di Yogyakarta, diikuti dengan antusias oleh warga Kwagon.Bukan cuma warga lokal aja yang berpartisipasi dengan suka hati, komunitas-komunitas seni dari luar kota Yogyakarta, mahasiwa, sampai turis manca negara juga berpartisipasi.
Tema ini terinspirasi dari Pupuh Sinom Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV 'Amemangun Karyenak Tyasing Sasama' bermakna "berbuat untuk menyenangkan hati sesama manusia". Artinya Ngayogjazz 2016 ini diharapkan bisa menebar kebaikan kepada orang lain, membuat bahagia bagi semua yang nonton. Dari panitia juga menjelaskan
'Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama' juga bisa diartikan sebagai membangun karya jazz yang indah untuk membahagiakan sesama manusia. Sesuai dengan temanya, acara Ngayogjazz diharapkan bisa menjadi sebuah oase kesejukan dalam berkehidupan bersama.Tema ini diharapkan bisa menyebarkan semangat untuk berbuat kebaikan dan menyebarkan kebahagiaan kepada semua orang. Bukan cuma bagi penyelenggara yang dalam hal ini panitia dan warga desa setempat, tetapi juga kepada pengisi acara dan penonton yang hadir hingga masyarakat luas.
Tema ini muncul karena peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di negeri kita yang kian memanas dan menyedihkan juga bisa menjadi ancaman keutuhan NKRI. Bukan cuma peristiwa aktualnya aja yang bikin 'panas' hati, dunia media sosial juga jadi wadah untuk saling tuding, nyinyir, bahkan seakan sengaja untuk menciptakan permusuhan yang dipicu oleh pihak-pihak nggak bertanggung jawab. Kita seadar masih punya semboyan negara 'Bhinneka Tunggal Ika', yang bermakna bahwa kita semua berbeda-beda tapi tetap satu jua. Tetap satu jua ini berarti kita hidup berdampingan dan rukun dalam perbedaan yang ada.
Seperti Ngayogjazz sebelum-sebelumnya, acara musik jazz ini tetap diadakan di sebuah padukuhan. Kali ini Padukuhan Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dipilih sebagai tuan rumah Ngayogjazz 2016. Euforia masyarakat padukuhan yang terkenal sebagai sentra industri genteng ini sangat terasa dalam menyambut acara yang akan digelar mulai jam 10.00 WIB ini. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya keterlibatan masyarakat Kwagon dalam menghias padukuhan. Bahkan sebuah workshop artistik yang diinisiasi Ngayogjazz bersama Frog House, sebuah komunitas kebudayaan di Yogyakarta, diikuti dengan antusias oleh warga Kwagon.Bukan cuma warga lokal aja yang berpartisipasi dengan suka hati, komunitas-komunitas seni dari luar kota Yogyakarta, mahasiwa, sampai turis manca negara juga berpartisipasi.
Para pengisi Ngayogjazz tahun ini, ada Monita Tahalea, Fariz RM, Tohpati And Friends, Bonita & The Hus Band, Shadow Puppet dan Harvey Malaihollo, Nikita Dompas featuring Mian Tiara, Momo dan Parabiru, Ricad Hutapea Featuring Renata Tobing, Sono Seni Ensamble, Komunitas Jazz Jogja, hingga komunitas-komunitas jazz dari seluruh Indonesia.Selain itu, juga ada atraksi kesenian tradisional seperti karawitan, kirab bregada, hingga hadrah. Ini bukti menjadi sebuah perayaan dengan semangat berbagi kebahagiaan bagi semua orang yang hadir.
Ngayogjazz ini adalah sebuah acara gratis. Ngayogjazz memang hadir untuk menghibur dan mengajak kita menikmati jazz yang selama ini terkesan 'wah' dan eksklusif, misalnya tempat atau biaya nonton yang bisa jadi mahal. Ngayogjazz menawarkan konsep menikmati jazz yang merakyat tapi tetap berkelas. Jadi, para penonton nggak punya alasan bahwa menonton jazz adalah musik berat.
Sampai tahun depan ya Honn!
Pict by : Mufidz As.