|
Phnom Penh Cambodia |
Shock pertama : jalur kendaraan ada di sebelah kanan, ketika menyeberang saya salah menengok ke kanan yang seharusnya menengok ke kiri dulu.
14 Mei 2012
Ada dua orang lesbian yang menulis lagu dan menyanyikannya. Lagunya tentang Hak Asasi Manusia. Walaupun tak tahu artinya namun saya mersasakan keharuan dalam lagu itu. Berbagi cerita masih berlanjut, ada dua pasang Lesbian pasangan pertama sudah jalan 40 tahun. Sebagai laki lakinya dia memakai ‘krama’ yaitu syal kotak2 merah putih khas Khmer dan istrinya memakai gaun polka dot. Mereka berdiri dengan bangganya. Sejak usia 9 tahun dia sudah merasa dirinya lesbian, dia bertemu dengan pasangannya pada tahu 1976, mereka tinggal bersama melalu masa Khmer Merah, selama tahun 1980 mereka mengarungi susahnya hidup, ada usaha keluarga untuk memisahkan mereka dan menikahi laki-laki, namun dia akan bunuh diri jika itu terjadi. Akhirnya dia mengadopsi tiga bayi dan sekarang punya 6 cucu. Pasangan ke dua bedanya mereka sempat beberapa kali dihukum Khmer Merah, dimasukkan ke dalam sumur namun akhirnya berhasil bertemu lagi dan mengadopsi 8 anak. Dia berpesan, “untuk mencintai dan mengasihi harus stu orang saja, jangan sepuluh orang!” langsung peserta tertawa dan tepuk tangan.
Kehidupan lesbian di kamboja mempunyai kerugian ganda,
pertama oleh nilai-nilai tradisional yang menuntut peran tertentu dan kedua kerena
kehidupan di kota hanya gay laki laki yang mudah berekspresi dan diterima
sehingga kelompok lesbian tidak terlihat sama sekali.
19 Mei 2012
LGBT PRIDE ala CAMBODIA
Acara ini ber TEMA Never Ending Pride - Different but the Same bertempat di seputaran Phnom Penh City diselenggarakan oleh ROCK
(Rainbow Community Campuchea) adalah organisasi berbasis komunitas dengan
jaringan LGBT terbesar di Cambodia.
Shock ke II : tidak satu panitia pun menyambut. saya harus mencari alamat hotel dan venue-venue acara sendiri.
Shock ke II : tidak satu panitia pun menyambut. saya harus mencari alamat hotel dan venue-venue acara sendiri.
Acara ini diadakan dalam 10 hari (diadakan dari tanggal 12-20
Mei 2012) Pride Day di Kamboja banyak acaranya, mulai dari Pameran Seni Rupa,
Fotografi, pemutaran film, balapan tuk-tuk (transportasi umum khas Phnom Penh),
Pride Karaoke, Pride Roler Skater, workshop, press Conference dan diakhiri
dengan Community Pride.
14 Mei 2012
Saya (mewakili Arus Pelangi) dan dua teman dari Indonesia
Dian (Dipayoni Sby) dan Merlyn Sopjan (FKWI) diundang mulai tanggal 14 Mei
sampai akhir acara. Artinya kami sudah kehilangan acara pada tanggal 12 dan 13
nya. Acara seperti ‘balap tuk tuk’ tidak
bisa kami hadiri karena waktunya
penyelenggaraanya pas saat kami tiba di sana. Malam petama di Phnom Penh, setelah
makan malam kami mengunjungi pameran Photo di Top Art Gallery lalu kami
melanjutkan ke pemutaran film di Meta House (semacam tempat kursus bahasa
Jerman) film yang diputar saat itu adalah “Tomboy”.
Shock III : Makanan di Phnom Penh murah dan ueeenak!
Shock III : Makanan di Phnom Penh murah dan ueeenak!
Tuk tuk Race |
Tuk Tuk Race on Rain |
15
Mei 2012
Karena banyak acara mulai pada pukul 18.00 maka kami
memanfaatkan waktu untuk meng-eksplore Phnom Penh. Kami jalan kaki dan kenalan
dengan beberapa penduduk local. Malamnya kami ke pamern seni rupa kembali.
Shock III : Banyak orang ramah, jujur dan suka bercerita
Shock III : Banyak orang ramah, jujur dan suka bercerita
16 Mei
2012
Pagi hari di loby hotel sudah berkumpul teman teman
Asean, kami bersama menuju tempat pertemuan di suatu gedung penelitian. Ternyata
di sana kami diajak meeting untuk membicarakan acara pers conference yang akan
diadakan pada pukul 14.00. kami meutuskan Dian untuk maju dalam acara itu.
Setelah perwakilan dari keleompok ASEAN berbagi satu
persatu, kami memaparkan situasi LGBT di Indonesia termasuk kejadian “Irshad
Mannji”. Dian menyatakan bahwa sesungguhnya tidak semua bangsa dan masyarakat Indonesia itu membenci LGBT, bahkan LGBT sudah ada lama di masyarakat dan budaya seperti tentang Gemblak dan Bissu, namun hanya karena ada kelompok kecil fundamentalis Islam yang sangat berteriak, melakukan kekerasan dan dimanfaatkan oleh politik, maka negara menjadi melakukan pembiaran atas kekerasan kekerasan yang terjadi. Di sini Dian mengaku sebagai "Proud of Lesbian Muslim".
Namun pers konferens ini lebih banyak mengangkat permasalahan hak LGBT di Kamboja.
Namun pers konferens ini lebih banyak mengangkat permasalahan hak LGBT di Kamboja.
Noy Sitha (61) seorang lesbian bercerita. Sejak usia 9 tahun saya sudah tertarik pada
perempuan. Membutuhkan waktu lama untuk bisa diterima keluarga, tetangga dan
orang-orang lain
“Mereka menganggapku orang aneh dan bukan seperti manusia”.
Jelasnya. Noy Sitha menikah dengan pacar perempuannya dalam upacara kecil Buddha.
Lalu mereka mengadopsi tiga anak dan kemudian lama lama keluarganya berlaku baik
padanya. Namun masyarakat masih menganggap dia adalah orang terbuang.
Namun Gambaran kehidupan LGBT di Kamboja terlukis kembali
pada minggu ini berkat ROCK (Rainbow Community Campuchea).
Relawan ROCK Colette O’regan mengatakan bahwa pelecehan
banyak terjadi ada Waria karena memang penampilannya kelihatan berbeda. “ini memperlihatkan
kebijakan atas rasa aman pada masyarakat masih belum diakomodir”.
Beda lagi dengan ungkapan Prost Auch 24 th. Dia dipisahkan
dengan pasangannya secara paksa oleh keluarganya dengan bantuan pemerintah
setempat.
“Mereka memaksa kami untuk mengatakan bahwa kami tidak
saling mencintai mereka menuduh kami menggunakan obat yang efeknya membuat kami
saling mencintai, mereka mengatakan bahwa hubungan kami tak legal”.
Ou Virak (Direktur Eksekutif Pusat Kamboja untuk HAM)
mengatakan bahwa tidak ada hukum yang melarang homoseksualitas.
Ou Virak juga mengingatkan bahwa raja Norodom Sihanouk
telah mendukung perkawinan sejenis pada tahun 2004.
Kebijakan kebijakan yang membawa rasa nyaman pada LGBT
sangat dibutuhkan saat ini. Pendidikan LGBT perlu disasar pada pemerintah dan
masyarakat umum. Karena sampai saat ini pelecehan yang dilakukan masyarakat dan
pemerintah masih terjadi.
Chea Samun ketua komunitas Kampong Chnnang Provinsi Popel
mengatakan bahwa kebijakan sudah jelas tidak melarang hubungan sesame jenis dan
perilaku transgender.
“Kami tidak melarang untuk saling mencintai sesama jenis
dan mengubah jenis kelamin mereka karena itu adalah hak mereka untuk memilih
cara itu. Namun LGBT akan dituntut sama dengan orang lain apabila melanggar
hukum”. Tandasnya.
Raja juga mengatakan bahwa Gay harus diterima oleh setiap
orang.
Super Shock! : Agama menerima keberadaan LGBT dan Raja mendukung LGBT!
Super Shock! : Agama menerima keberadaan LGBT dan Raja mendukung LGBT!
17
Mei 2012
Hari pertama Workshop. Kami bersama sama lagi menuju
Baitong Café. Di lantai dua dengan ruangan 8 X 4 meter kami berdesak desakan di
sana.
ROCK adalah organisasi dengan jaringan LGBT terbesar di
Cambodia, sekitar 100 orang lebih kami berdesakan dengan para LGBT tua dan muda
yang datang dari desa desa sekitar Phnom Penh, banyak dari mereka pertama kali
menginjakakkan kaki di sini. Mereka share tentang kehidupan LGBT mereka di
desa.
Salah satu dari kami kelompok ASEAN, dari ICS sebuah
organisasi yang bepusat di Ho Chi Minh Vietnam, memperkenalkan PFLAG yaitu orang
tua LGBT yang sudah menerima dan siap ikut dalam perjuangan. Dua orang ibu dari
anaknya yang gay bercerita, :
“ Saya melemparkan pisau kepada nak saya dan saya berkata
: bunuhlah saya kalau kamu memang gay!” beliau bercerita sambil mengeluarkan
air mata, langsung suasana menjadi tegang penuh emosi perasaan, saya pun ikut
mengeluarkan air mata.
“ Saya lalu pergi ke
Gereja dan berdoa, menangis” lalu beberapa hari kemudian ibu itu
mendapat undangan pada suatu pertemuan, ternyata itu adalah pertemuan PFLAG yang
diadakan secara rutin dan dia disadarkan secara bertahap untuk menerima anaknya
secara perlahan di sana.
Teddy bercerita, kalau orang tuanya membawa ke pskiater dan
ke tempat biarawan, mereka memberi makan beras merah untuk menyembuhkan gay
saya… namun gak berhasil, akhirnya orang tuanya diberi undangan PFLAG dan akhirnya
dia bergabung.
peserta dari pelosok Cambodia |
Ada dua orang lesbian yang menulis lagu dan menyanyikannya. Lagunya tentang Hak Asasi Manusia. Walaupun tak tahu artinya namun saya mersasakan keharuan dalam lagu itu. Berbagi cerita masih berlanjut, ada dua pasang Lesbian pasangan pertama sudah jalan 40 tahun. Sebagai laki lakinya dia memakai ‘krama’ yaitu syal kotak2 merah putih khas Khmer dan istrinya memakai gaun polka dot. Mereka berdiri dengan bangganya. Sejak usia 9 tahun dia sudah merasa dirinya lesbian, dia bertemu dengan pasangannya pada tahu 1976, mereka tinggal bersama melalu masa Khmer Merah, selama tahun 1980 mereka mengarungi susahnya hidup, ada usaha keluarga untuk memisahkan mereka dan menikahi laki-laki, namun dia akan bunuh diri jika itu terjadi. Akhirnya dia mengadopsi tiga bayi dan sekarang punya 6 cucu. Pasangan ke dua bedanya mereka sempat beberapa kali dihukum Khmer Merah, dimasukkan ke dalam sumur namun akhirnya berhasil bertemu lagi dan mengadopsi 8 anak. Dia berpesan, “untuk mencintai dan mengasihi harus stu orang saja, jangan sepuluh orang!” langsung peserta tertawa dan tepuk tangan.
Lesbian Couple Sitha they together since 1976 |
18
Mei 2012
Workshop ke 2 ini diisi presentasi Media oleh Vietnam,
Singapore dan Thailand.
lihat contoh medianya :
lihat contoh medianya :
Pinkdot Singapura
Pada malam harinya kami menonton pemutaran film “Lovely
Man” dari Indonesia. Pengunjungnya hanya 7 orang karena yang lain lebih
tertarik untuk ke acara Pride Nite di Blue Chilli’s Club.
Pride Nite
Tak beda dengan acara acara gay club di Indonesia dengan hiburan
DragQuens dan Disco Time.
Drag Queen |
Anna From Laos and Heart from Philipina |
19 Mei 2012
Kami mendengar presentasi dari PBB dengan focus pada
DUHAM, lalu sessi ke dua kami berdiskusi mengenai Yogyakarta Principals dan di
sambung dengan implementasi perilaku yang melanggar prinsip prinsip Yogyakarta
Principals, dilakukan denga role play oleh anak anak muda Lesbian dan gay.
20
mei 2012
Di Pagoda Tuol Dombok Phnom Penh, kami berkumpul dengan
200 an orang di sana, banyak acara di sana tetapi yang paling menarik adalah
pemberkatan oleh Bikhu Khann Sovan sebagai ketua Pagoda itu.
Pemberkatan oleh Bhiksu |
|
Monk Blessing |
Peserta Family Pride! |
Berkat mengatakan bahwa Buddha tidak bertentangan dengan
seksualitas dan gender seseorang.
“ Kami Budha mengajarkan seseorang untuk mencintai dan
mengasihi dan tidak melakukan diskriminasi pada satu sama lain”
Beliau mengajarkan tentang lima ajaran Dharma yaitu :
1. Tidak
membunuh
2. Tidak
mengkonsumsi minuman keras
3. Tidak
berbohong
4. Tidak
mencuri
5. Tidak
mengambil bagian dari perbuatan asusila.
Kemudian beliau memercik-percikan air suci ke peserta…
Pemberkatan lebih kurang setengah jam kemudian dilanjut
dengan hari komunitas yang diisi dengan hiburan-hiburan menarik, seperti
menyanyi oleh teman teman Lesbian dan gay, menari oleh waria dan beberapa games
mengenai pencegahan HIV dan AIDS.
Tari tradisional oleh waria |
Srun Sronn sebagai fasilitator acara Pride ini mengatakan
bahwa ia ingin bahwa teman teman LGBT tetap berhubugan dengan agama mereka.
“ Hak Asasi manusia sudah ada dalam agama Budhha, kita
lihat bahwa banyak pagoda di Phnom Penh, mereka bersedia menjadi tempat pride
kita berarti mereka sudah menerima kita
dan menunjukkan bahwa kita juga punya hak untuk menggunakan tempatnya”. Lanjutnya.
Pada saat itu juga dia memberikan pesan kepada masyarakat
Kamboja yang belum menerima homoseksualitas atau yang masih berpikir bahwa itu
tidak wajar.
Srun Sorn |
“Saya percaya bahwa tidak ada yang membuat kami menjadi
lesbian atau gay atau trans, itu sudah ada sejak kita dilahirkan, jadi orang
tua harus memahami ini dan tidak melarang perilaku lesbian dan homoseksual pada
anak anaknya lagi”.
“Tidak seperti Pride di Negara Negara lain, yang ditandai
dengan parade di jalan jalan besar namun disini lebih member pendidikan pada
hak LGBT di Kamboja. Masyarakat Kamboja lebih kelihatan terbuka, buktinya acara
ini tidak diganggu oleh polisi, jika ingin acara besar tentu saja rasanya malah
terpisah dengan polisi, tetapi dengan acara kecil kecil di banyaktempat malah
terasa aman dan polisi pun bisa bergabung”. Jelasnya.
Sepulang dari Pagoda kami menyempatkan jalan-jalan di
pasar Rusia. Malam harinya kami bersosialisasi dengan peserta ASEAN yang lain
sekalian berpamitan karena besok paginya kami harus ke Bandara untuk kembali ke
Indonesia.
Acara ini sangat merindukan.
Last SHOCK! : seedih... harus pulang!
Save Diversity Indonesia tentang anti bullying
Last SHOCK! : seedih... harus pulang!
Save Diversity Indonesia tentang anti bullying
Very Very Thank You to :
wow....dunia oh dunia (ketiga) hehehe
BalasHapusWah, memang lengkap sekali blog ini. =D
BalasHapusDorian Wilde, tak sabar membaca blogmu...
HapusBosan dengan game anda yang itu-itu saja ??
BalasHapusIngin mencoba memainkan game yang lebih menantang untuk anda ??
JaguarQQ kini hadir permainan Real Money yang bisa memberikan anda kemenangan
Hanya dengan 1 USER ID anda dapat memainkan 9 permainan yang kami sediakan , diantaranya :
- Poker
- Bandar Poker
- DominoQQ
- AduQ
- Capsa Susun
- BandarQ
- Sakong
- Bandar66
- Perang Baccarat
Promo yang sedang berlaku saat ini :
- Bonus Cashback sebesar 0,5% (dibagikan setiap hari jumat)
- Bonus Refferal sebesar 20% (seumur hidup)
Hanya dengan Minimal Deposit & Withdraw sebesar Rp.15.000,-
Anda sudah memiliki kesempatan untuk menang hingga jutaan rupiah
Mari daftar dan bergabung bersama kami situs judi Terpercaya dan Tanpa Robot (100% Player VS player)
Untuk info lebih lanjut bisa hubungi kami langsung melalui
Website : http://jaguarqq.windaftar.com/
Telepon / WA : +855964608606
Telegram : +855964608606
LINE : Csjaguarqq
YM : Cs.jaguarqq